Follow Now.......!

Selasa, 03 April 2012

Sosok Dan Karya


Perkerasan Jalan di Dusun I Desa Kuala Bali, Kecamatan Serba Jadi
PNPM-MP Memberi 1.300 Meter, Masyarakat Menambahi 1.380 Meter
Baru pada tahun 2010 masyarakat ada mendengar  PNPM-MP. Dari situlah akhirnya, beberapa tokoh masyarakat, didukung dan dimotivasi kepala desa, proyek perkerasan jalan itu terlaksana. “ Pokoknya, kami bersyukur. Kami akan merawatnya,” tandas salah seorang penduduk.

Ada serangkaian kalimat syukur yang terucap dari empat orang penduduk  Dusun I, Desa Kuala Bali, Kecamatan Serba Jadi saat ditemui Kompak Sergai, pertengahan Maret lalu. Salah satu ungkapan syukur itu datang dari KPMD Chairul Saleh. “ Kami senang sekarang. Sejak ada perkerasan jalan ini,  puluhan kepala keluarga di sini  bisa merasakan hasilnya,” ucap Seleh didampingi  tiga temannya, penduduk Desa Kuala Bali.
Apa pasal?  Saleh dan tiga temanya memang layak bersyukur.  Soalnya, kondisi jalan ratusan meter yang  membentang di tengah  tanah penduduk yang ditanami   sawit,  karet dan ubi kini bisa dilalui para petani dan penduduk dengan kendaraan apapun, yang hal itu dahulunya merupakan sesuatu  yang mustahil .   Jalan sepanjang 1300 meter ini  bisa dilalui karena sudah dilakukan perkerasan. Perkerasan jalan program PNPM-MP dan swadaya masyarkat ini menelan biaya RP.196.444.200. “ Selesai dikerjakan pada akhir 2010 lalu. Kini jalan ini sudah membantu geliat pertanian kami, “ tambah Saleh.
Tiga orang yang bersama Saleh adalah petugas TP3  pada proyek perkerasaan jalan tersebut. Mereka masing-masing  adalah Ketua Abdul Hamid, Sekretaris Berlin Sembiring, dan Bendahara  Herdi Purba.
Ketiganya pun  mengakui, sebelum ada perkerasan jalan ini,  puluhan kepala keluarga yang memiliki lahan pertanian dan perkebunan di dusun ini sangat “tersendat”  kegiatan pertanian  dan ekonominya. “ Bayangkan, pak. Sebelum ada jalan, hasil panen sawit harus dibawa keluar selama berhari-hari menggunakan along-along (sepeda motor dengan kedua sisi kiri dan kanan menggunakan keranjang, red),” terang Herdi Purba.
Dulu, susul Berlin Sembiring mengenang, tak ada satu pun truk yang bisa masuk ke lokasi kebun kami. Bila sudah musim hujan, kami juga sulit membawa hasil kebun kami keluar dari sini, karena licin.
Sekarang? Sekarang memang beda dan lebih mudah. Itulah yang dirasakan banyak penduduk yang ada di dusun I. Setidaknya, ada sekitar 50 KK yang memiliki lahan perkebunan di dusun  I ikut tertolong dengan adanya proyek perkerasan jalan ini.
“ Untuk menjaga kelangsungan jalan ini, kami memang  telah menerapkan Perdes,” sambung Abdul Hamid. “ Kami menggunakan portal, untuk buka tutup. Bagi truk yang masuk kami kutip uang perawatan jalan sebesar Rp. 10,- perkilogram sawit yang diangkutnya. Kalau tidak, jalan ini tidak akan bisa terawat,”  urainya.
Menurut para pengurus TP3 ini, sejak jalan ini mereka kelola di bulan Februari 2011, hasil yang mereka dapat masih kecil, dana ini merupakan dana untuk perawatan jalan tersebut, namun mereka juga menerima bantuan lain berupa batu padas sejumlah 29 truk dari para toke sawit untuk menutup lobang pada jalan tanah swadaya masyarakat.
   Beberapa penduduk yang sempat  ditemui Kompak Sergai  mengatakan,  proyek perkerasan jalan yang juga  bisa menghubungkan Desa Kualabali dengan  Desa Kelapa Bajohom itu sudah  direncanakan sekitar dua tahun  lalu.
Baru pada tahun 2010 masyarakat ada mendengar  PNPM-MP. Dari situlah akhirnya, beberapa tokoh masyarakat, didukung dan dimotivasi kepala desa, proyek perkerasan jalan itu terlaksana. “ Pokoknya, kami bersyukur. Kami akan merawatnya,” tandas salah seorang penduduk.
Dengan adanya perkerasan jalan tersebut menurut Kepala Desa Kuala Bali  Chairul Anwar Nasution menjadikan denyut prekonomian masyakar Dusun I khususnya dan masyarakat Desa Kuala Bali umumnya, menjadi lebih bergairah.
 Pengangkutan hasil panen warga tidak lagi terganggu oleh hujan, karena jika hujan jalan tidak dapat digunakan walau dengan kenderaan roda dua. Kemudian  warga tidak harus bermalam lagi di kebun menjaga hasil panen yang tidak habis terangkut.
Kini, dengan adanya jalan, harga jual hasil panen juga meningkat, demikian juga harga jual lahan pun jadi naik, dan yang paling penting nantinya dengan akses yang mudah lokasi seputaran jalan itu akan menjadi lokasi perluasan pemukiman warga.

  “Dengan adanya jalan tersebut, hasil perkebunnan rakyat bisa diolah   dengan cepat. Dengan demikian penghasilan rakyat bertambah,” terang  Nasution.
Dengan dikomadoi Chairul Saleh dan pengurus TP3, mereka mengajak warga untuk mau terus bergotong royong, sehingga jalan yang semula dibangun oleh program sepanjang 1.300 meter kini menjadi 2.680 meter berkat swadaya masyarakat, walau pun bentuknya baru jalan tanah dengan sedikit perkerasan, namun sangat berarti bagi kelancaran transportasi hasil kebun mereka.( Aslani/Kompak Sergai )








Kades Kuala Bali Chairul Anwar Nasution:
Kesabaran dan Komunikasi
Bagi seorang kepala desa, adanya pembangunan di desa dan berdampak baik pada masyakat adalah tujuan. “ Kita memimpin desa pada hakikatnya untuk membawa  masyarakat desa itu maju. Bukan sebaliknya,” papar Chairul Awar Nasution pada Kompak Sergai, pertangahan Maret lulu.
Kepala Desa Kuala Bali, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai ini merasa bersyukur bila  PNPM-MP lewat programnya telah berhasil menggerakkan masyarakatnya untuk membangun perkerasan jalan di Dusun I.
  Chairul Anwar Nasution
Awalnya, menurut sang kades, memang sulit memberi kesadaran pada masyarakat apa itu PNPM-MP  dan apa pentingnya berswadaya untuk membangun  perkerasan jalan tersebut.Namun, perlahan perubahan pun datang. Kesadaran masyarakat pun muncul.
Dari kesadaran itulah akhirnya perkerasan jalan di dusun   I berhasil dikerjakan. Sekarang terasa manfaatnya.
Charul Anwar melihat, untuk membawa masyarakat pada kesadaran membangun sebenarnya tidak sulit. Juga dalam hal menjadi pemimpin. “ Untuk berhasil menjadi pemimpin kita harus memiliki kesabaran yang tinggi,” ujarnya.
Bagi Chairul Anwar, untuk berhasil menjadi pemimpin, terutama  memimpin desa, di samping kesabaran menghadapi beribu karakter masyarakat, strategi komunikasi harus dilakukan terus. “ Tanpa komunikasi,  seorang pemimpin tidak akan berhasil mengetahui kelemahan dan  kelebihan yang ada di tengah masyarakat,” lanjutnya lagi.  “ Bagi saya. Memimpin itu harus terus  memupuk  rasa sabar dan terus menjalin  komunikasi pada semua pihak, terutama rakyat,” tutupnya. (Jabir/Kompak Sergai )

Tidak ada komentar: