Kelompok SPP TALI KASIH
Surplus
Rp 17 Juta di tahun 2011
Ini
kisah sukses Kelompok SPP TALI KASIH yang dinakhodai seorang ibu berumur 65
tahun. Dibantu sekretaris dan bendaharanya kelompok ini berhasil meraih surplus
Rp 17 juta pada tahun 2011. Apa kiat sukses kelompok SPP dari Desa Sei Bamban,
Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Sergai ini?
Ibu Ponijem Ketua Kelompok
|
Keuletan Ibu Ponijem (65 thn) Ketua Kelompok SPP TALI KASIH Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban,Kabupeten Serdang Bedagai memang layak diacungi jempol. Di usia yang
sudah lanjut beliau tetap bersemangat membimbing dan membina anggota di kelompoknya. Semangat
dan motivasi membangun itu tentu saja dibantu
pengurus lainnya. Seperti ibu Senen Wartini sebagai Sekretaris dan ibu Susiati sebagai bendahara.
Ibu Ponijem dengan sukses menjalankan roda organisasi kelompok SPP sehingga 2
tahun berturut-turut kelompok SPP TALI KASIH sudah mendapatkan
keuntungan.Tahun 2010 saja surplus Rp.11 juta dan di
tahun 2011 surplus Rp.17 juta. Ini suatu
angka pencapaian yang fantastis untuk
sebuah kelompok SPP.
Kesuksesan mendapatkan surplus
dengan jumlah besar tersebut harus menjadi
pembelajaran bagi kelompok-kelompok SPP lainya, terutama kelompok SPP yang ada di
Serdang Bedagai.
Minggu ke tiga Maret 2012 lalu Kompak Sergai menyambangi kelompok
yang dipimpin Ibu Ponijem ini. Dalam
bincang singkat itu ibu Ponijem
memberikan rahasia sukses kelompok mereka. Beliau sampaikan bahwa kunci sukses yang mereka dapat bukan datang begitu
saja, tetapi berkat
transparansi & akuntabilitas pengelola yang mereka
lakukan ditambah komitmen pengurus & anggota.
Dikelompok SPP Tali Kasih, setiap peminjam harus mengembalikan pinjamannya setiap hari tidak terkecuali hari libur. Bahkan hari lebaran pun kami tetap mengutip,” ungkap ibu Ponijem, sedikit menyibak rahasia sukses itu.
Ada dua versi pengembalian, untuk pinjaman yang berasal dari upk pengembalian dilakukan setiap hari selama setahun, sedangkan pinjaman yang berasal dari modal kelompok dibayar setiap hari selama 4 bulan maksimal, dengan jasa 20% dari total pinjaman,” tambah ibu Ponijem lagi.
Menurut ibu Ponijem,dengan pengembalian
harian tersebut,mempercepat perputaran modal mereka. Artinya, setiap hari
anggota dapat meminjam ke kelompok, karena
modal tetap tersedia,dan demikian juga keuntungan diperoleh
juga setiap hari.
Disamping kewajiban berupa
uang ada juga kewajiban anggota lainnya yang juga harus tetap dijunjung tinggi
oleh masing-masing anggota kelompok, di antaranya selalu tanggap
dan berperan aktif untuk perkembangan kelompok. Mendahulukan kepentingan
kelompok di atas kepentingan pribadi, mengikuti rapat
kelompok yang diadakan setiap bulan, mematuhi dan menghargai keputusan
kelompok, serta jika ada anggota atau keluarga anggota yang sedang sakit harus
sama-sama menjenguknya. Itulah, tandasnya lagi, kiat atau aturan yang harus dilakukan sehingga kelompok yang
dipimpinnya terbilang sukses. “ Semua
itu tak luput dari kesungguhan pengurus lain yang tulus membantu saya dan
membangun kelompok,” ulurnya kemudian.
Sebagai sebuah kelompok
yang cukup maju, kelompok ini menyepakati hak-hak yang dapat diterima oleh
masing-masing anggota mereka. Di antara hak-hak tersebut sperti setiap anggota
boleh meminjam uang kas kelompok, dapat menarik arisan pesta jika mengadakan
pesta, mendapat keuntungan yang sama dari laba kelompok, bebas mengemukakan pendapat dan memberikan solusi
untuk kepentingan kelompok, bebas memilih pegurus dan menggantikannya apabila
ada ketidak beresan dalam kelompok.
Untuk menjamin ketaatan
masing-masing anggota kelompok SPP TALI KASIH juga membuat sanksi untuk
sama-sama ditaati. Sanksi tersebut misalnya, anggota yang tidak melunasi kewajibannya dikenakan sanksi alternatif
yaitu diberi peringatan oleh seluruh anggota, opsi kedua tidak mendapatkan
keuntungan kelompok karena dipotong hutang, opsi ketiga penyitaan agunan.
Dari total pemanfaat di sekitar kelompok sudah lebih dari 20 orang yang
dibantu permodalannya, di luar anggota kelompok.Kebutuhan warga di luar kelompok
yang dibantu pinjaman modalnya berbagai kegiatan.Seperti modal untuk pertanian
tanaman pangan, jualan makanan
keliling, jualan sarapan pagi,bahkan mereka pernah
meminjamkan salah seorang warga yang
perlu dana 4 juta rupiah untuk keperluan operasi salah seorang
anggota keluarganya.
Kelompok SPP TALI KASIH dengan keuntungan yang cukup besar tersebut ternyata
baru 2 kali meminjam ke UPK tahun 2010 mereka
meminjam 9,5 juta rupiah dan 2011 meminjam
25 juta rupiah. Dan rencana kelompok selanjutnya meminjam 50 juta rupiah.
Pembiayaan operasional bagi
pengurus berdasarkan ad/art diambil 10% dari total keuntungan,kemudian yang 90%
lagi dibagikan kesetiap anggota di akhir tahunnya.
Dengan sistem pengelolaan modal yang dilakukan kelompok SPP TALI KASIH,sebenarnya
kelompok sudah dapat melakukan pinjaman kepada upk dengan fungsi kelompok
executing,sehingga sesuai dengan visi program. hanya saja kata ibu Ponijem, pembinaan dari pelaku-pelaku program yang masih kurang.(Aslani/Kompak Sergai)
1 komentar:
maju terus kompak sergai
Posting Komentar