Follow Now.......!

Rabu, 28 Maret 2012

Goresan

RENUNGAN FASILITATOR
Oleh. Deny R Suganda.S.Sos*

SAYAPUN DULU  SEBAGAI PENDAMPING INPRES DESA TERTINGGAL (IDT)
DAN  BANGGA MENJADI KADER PENGGERAK PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA (KPPMD)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Teman-teman kalau teringat 18 ( Delapan Belas ) tahun yang lalu ,tepatnya pencanangan Instruksi  Presiden Nomor 5 tahun 1993 tentang peningkatan penanggulangan kemiskinan , melalui Program khusus Desa Tertinggal.  Sebagai Keluarga mahasiswa Alumni Penerima Supersemar (KMA-PBS) yang diminta oleh Dewan Penasehat  yaitu bapak Presiden RI Almarhum H.M. Soeharto agar para alumni untuk ikut dan turut serta menjadi Pendamping IDT diseluruh Pelosok Negeri.
            Dua bulan lamanya kami dipersiapkan untuk menjadi Pendamping IDT , yang sekarang dalam Program PPK dan PNPM-MPd bernama fasilitator Kecamatan (FK). Sungguh berat pelatihan pendamping IDT yang melatih dari DEPDAGRI (DIRJEN PMD) BAPPENAS, BINA SWADAYA ,YAYASAN BINA BANGSA , Pasukan Elit Prajurit TNI KOPASSUS dan KOSTRAD  di Cilodong Bogor Markas Linud 328 Kujang I Kostrad dan Disitu Lembang dibawah kaki Gunung Tangkuban Parahu yang merupakan Chandra di mukanya KOPASSUS untuk digembleng Moral, Fisik dan Mental, memang suatu pengalaman yang tak pernah dilupakan karena Pada waktu itu Kolonel Susilo Bambang Yudhoyono (sekarang Presider RI ) sebagai Komandan Brigade Infantri dan Komandan Grup II KOPASSUS Kolonel Prabowo Subianto Ikut memberikan materi tentang wawasan Nusantara dan wawasan Kebangsaan, Diakhiri pelatihan Toritorial di Markas Yonif 303 Kostrad Setia Sampai Mati di Cibuluh Cikajang Garut, sekaligus penempatan tugas.
            Kadang saya sedih dan iri terhadap Fasilitator Kecamatan yang telah dilatih disebuah hotel mewah  di Medan dengan fasilitas yang cukup baik untuk menjadi fasilitator yang akan ditempatkan di Provinsinya , tetapi setalah dilatih tidak mau ditempatkan disuatu kabupaten dan akhirnya  mengundurkan diri tanpa ada saksi, sungguh moral, dan mental yang dangkal untuk membangun daerahnya kampung halamannya , dibandingkan saya yang berasal dari Jawa Barat ditugaskan di Sumatera Utara ,dilatih dibarak meliter dan hutan di Situ Lembang  yang dibangunkan pagi melalui terompet atau  dengan suara ledakan senjata dan bila mau tidur harus berlari dulu dimalam hari..
lokasi tempat saya bertugas di Kecamatan Kotarih dan Desa-Desanya yang begitu subur makmur dengan tanaman perkebunan kualitas eksport tapi masih tertinggal Desa dan perekonomian masyarakat, terutama sarana dan Prasarana. Kemiskinan utama dalam Inpres Desa Tertinggal adalah Pendidikan, kesehatan dan perekonomian ini merupakan filar utama, dimana kendala yang paling besar adalah sikap mentalitas masyarakat yang kuat akan kebiasaan turun temurun , budaya yang mengikat dan tradisi yang kuat.
Inti dari IDT sama dengan Program PPK dan PNPM MP , bagaimana membuat masyarakat mampu mengelola program secara perkelanjutan hanya perbedaanya di PNPM MP  lebih banyak  pelaku-pelakunya di bandingkan pada waktu saya menjadi pendamping IDT .:
Sahabat ingin sekali saya berbagi pengalaman selama pendampingan ini, yang saya rasakan lebih berat   yaitu beberapa kendala , dimana yang banyak ditemua pada waktu itu :
·         Kemiskinan dan keterbelakangan.
·         Rendahnya kualitas hidup.
·         Rendahnya akses ekonomi dan sosial.
·         Rendahnya pendapatan Penduduk.
·         Rendahnya tingkat pengetahuan, keahlian, pendidikan dan keterampilan masyarakat.
·         Mentalitas yang kurang dalam pembaharuan.
·         Prasarana dan sarana fisik yang terbatas.
·         Kurangnya partisifasi masyarakat dalam pembangunan.
·         Kurangnya Koordinasi dan keterpaduan dalam pembangunan menyebabkan masalah pedesaan tidak bisa ditanggulangi secara tuntas.
            Dalam pelaksanaan sebagai pendamping (Kader Penggerak Pembangunan Pedesaan) KPPMD dan sekarang lebih populer KPMD ada segurat catatan bahwa beberapa kelemahan dalam melaksanakan program antara lain :
·         Kebijakan dan strategi pembangunan pedesaan masih kurang komprehensif.
·         Perencanaan dari atas.
·         Kurang partisipatif.
·         Cenderung bersifat mobilitas.
·         Menempatkan masyarakat skedar pelaksana bukan pemilik Program.
·         Keterlibatan instansi dalam pelaksanaan program masih rendah
·         Koordinasi, monitoring dan evaluasi kurang memadai.
·         Kurang melibatkan peran serta masyarakat dan kelembagaan masyarakat lokal.
Tip bagi Pendamping Lokal dan KPMD agar :
·         Menjalin komunikasi pribadi yang bersifat informal melalui anjangsana untuk mengembangkan empathy.
·         Menjalin Komunikasi massa yang bersifat formal dan berusaha membangun sosial recognation (Keberterimaan sosial ) dengan menerima dan mengikuti norma-norma masyarakat atau kelompok.
·         Menjalin Komunikasi sosial yang bersifat non formal dengan mengembangkan kemampuan sebagai opinion leadher (Pemimpin Opini) dan sumber Informasi.

Saya bersyukur diakhir masa tugas  (kontrak kerja 3 Tahun ) pada Tahun 1996 saya diundang ke Istana Negara . Alhamdulilah Tahun 1997  diikut sertakan seleksi CPNS dan  diperpanjang kontrak sampai April 1998  dan Bulan Agustus 1998 sebagai CPNS kantor PMD Deli Serdang , dan pada tahun 2001 diperbantukan di Kecamatan Kotarih, dan Tahun 2003 Menjadi Kasi PMD dikecamatan itu juga Pada tahun 2005 Pemekaran kabupaten di tarik ke Kantor BPMD kab.Serdang  Bedagai.

·         PJO Kabupaten PNPM-MP Kab. Serdang Bedagai.

Tidak ada komentar: