RENUNGAN FASILITATOR
Oleh. Deny R
Suganda.S.Sos*
SAYAPUN DULU SEBAGAI PENDAMPING INPRES DESA TERTINGGAL
(IDT)
DAN BANGGA MENJADI KADER PENGGERAK PEMBANGUNAN
MASYARAKAT DESA (KPPMD)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Teman-teman kalau teringat 18 (
Delapan Belas ) tahun yang lalu ,tepatnya pencanangan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 1993 tentang
peningkatan penanggulangan kemiskinan , melalui Program khusus Desa Tertinggal.
Sebagai Keluarga mahasiswa Alumni
Penerima Supersemar (KMA-PBS) yang diminta oleh Dewan Penasehat yaitu bapak Presiden RI Almarhum H.M. Soeharto
agar para alumni untuk ikut dan turut serta menjadi Pendamping IDT diseluruh
Pelosok Negeri.
Dua bulan lamanya kami dipersiapkan
untuk menjadi Pendamping IDT , yang sekarang dalam Program PPK dan PNPM-MPd
bernama fasilitator Kecamatan (FK). Sungguh berat pelatihan pendamping IDT yang
melatih dari DEPDAGRI (DIRJEN PMD) BAPPENAS, BINA SWADAYA ,YAYASAN BINA BANGSA
, Pasukan Elit Prajurit TNI KOPASSUS dan KOSTRAD di Cilodong Bogor Markas Linud 328 Kujang I
Kostrad dan Disitu Lembang dibawah kaki Gunung Tangkuban Parahu yang merupakan
Chandra di mukanya KOPASSUS untuk digembleng Moral, Fisik dan Mental, memang
suatu pengalaman yang tak pernah dilupakan karena Pada waktu itu Kolonel Susilo
Bambang Yudhoyono (sekarang Presider RI ) sebagai Komandan Brigade Infantri dan
Komandan Grup II KOPASSUS Kolonel Prabowo Subianto Ikut memberikan materi
tentang wawasan Nusantara dan wawasan Kebangsaan, Diakhiri pelatihan Toritorial
di Markas Yonif 303 Kostrad Setia Sampai Mati di Cibuluh Cikajang Garut,
sekaligus penempatan tugas.
Kadang saya sedih dan iri terhadap
Fasilitator Kecamatan yang telah dilatih disebuah hotel mewah di Medan dengan fasilitas yang cukup baik
untuk menjadi fasilitator yang akan ditempatkan di Provinsinya , tetapi setalah
dilatih tidak mau ditempatkan disuatu kabupaten dan akhirnya mengundurkan diri tanpa ada saksi, sungguh
moral, dan mental yang dangkal untuk membangun daerahnya kampung halamannya ,
dibandingkan saya yang berasal dari Jawa Barat ditugaskan di Sumatera Utara ,dilatih
dibarak meliter dan hutan di Situ Lembang yang dibangunkan pagi melalui terompet atau dengan suara ledakan senjata dan bila mau tidur
harus berlari dulu dimalam hari..
lokasi
tempat saya bertugas di Kecamatan Kotarih dan Desa-Desanya yang begitu subur
makmur dengan tanaman perkebunan kualitas eksport tapi masih tertinggal Desa
dan perekonomian masyarakat, terutama sarana dan Prasarana. Kemiskinan utama
dalam Inpres Desa Tertinggal adalah Pendidikan, kesehatan dan perekonomian ini
merupakan filar utama, dimana kendala yang paling besar adalah sikap mentalitas
masyarakat yang kuat akan kebiasaan turun temurun , budaya yang mengikat dan
tradisi yang kuat.
Inti
dari IDT sama dengan Program PPK dan PNPM MP , bagaimana membuat masyarakat
mampu mengelola program secara perkelanjutan hanya perbedaanya di PNPM
MP lebih banyak pelaku-pelakunya di bandingkan pada waktu saya
menjadi pendamping IDT .:
Sahabat
ingin sekali saya berbagi pengalaman selama pendampingan ini, yang saya rasakan
lebih berat yaitu beberapa kendala ,
dimana yang banyak ditemua pada waktu itu :
·
Kemiskinan
dan keterbelakangan.
·
Rendahnya
kualitas hidup.
·
Rendahnya
akses ekonomi dan sosial.
·
Rendahnya
pendapatan Penduduk.
·
Rendahnya
tingkat pengetahuan, keahlian, pendidikan dan keterampilan masyarakat.
·
Mentalitas
yang kurang dalam pembaharuan.
·
Prasarana
dan sarana fisik yang terbatas.
·
Kurangnya
partisifasi masyarakat dalam pembangunan.
·
Kurangnya
Koordinasi dan keterpaduan dalam pembangunan menyebabkan masalah pedesaan tidak
bisa ditanggulangi secara tuntas.
Dalam
pelaksanaan sebagai pendamping (Kader Penggerak Pembangunan Pedesaan) KPPMD dan
sekarang lebih populer KPMD ada segurat catatan bahwa beberapa kelemahan dalam
melaksanakan program antara lain :
·
Kebijakan
dan strategi pembangunan pedesaan masih kurang komprehensif.
·
Perencanaan
dari atas.
·
Kurang
partisipatif.
·
Cenderung
bersifat mobilitas.
·
Menempatkan
masyarakat skedar pelaksana bukan pemilik Program.
·
Keterlibatan
instansi dalam pelaksanaan program masih rendah
·
Koordinasi,
monitoring dan evaluasi kurang memadai.
·
Kurang
melibatkan peran serta masyarakat dan kelembagaan masyarakat lokal.
Tip bagi Pendamping
Lokal dan KPMD agar :
·
Menjalin
komunikasi pribadi yang bersifat informal melalui anjangsana untuk
mengembangkan empathy.
·
Menjalin
Komunikasi massa yang bersifat formal dan berusaha membangun sosial recognation
(Keberterimaan sosial ) dengan menerima dan mengikuti norma-norma masyarakat
atau kelompok.
·
Menjalin
Komunikasi sosial yang bersifat non formal dengan mengembangkan kemampuan
sebagai opinion leadher (Pemimpin Opini) dan sumber Informasi.
Saya
bersyukur diakhir masa tugas (kontrak
kerja 3 Tahun ) pada Tahun 1996 saya diundang ke Istana Negara . Alhamdulilah
Tahun 1997 diikut sertakan seleksi CPNS
dan diperpanjang kontrak sampai April
1998 dan Bulan Agustus 1998 sebagai CPNS
kantor PMD Deli Serdang , dan pada tahun 2001 diperbantukan di Kecamatan
Kotarih, dan Tahun 2003 Menjadi Kasi PMD dikecamatan itu juga Pada tahun 2005
Pemekaran kabupaten di tarik ke Kantor BPMD kab.Serdang Bedagai.
·
PJO Kabupaten PNPM-MP Kab. Serdang Bedagai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar